5 makanan khas jogja
Kuliner

Makanan Khas Jogja

Jogja memiliki berbagai macam kekayaan kuliner yang memperkaya potensi wisatanya. Banyak sekali kuliner menarik yang bisa anda temukan di kota istimewa satu ini.

Salah satu kuliner terpopulernya adalah Gudeg. makanan satu ini memiliki cita rasa yang manis dan gurih. Ada juga Sate Klathak, Bakpia, Sate Kere, dan masih banyak lagi kuliner yang bisa anda coba.

Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tidak lengkap rasanya bila belum mencicipi semua makanan khasnya yang menggugah selera. Bagi anda yang masih bingung ingin mencicipi makanan yang mana dulu langsung saja baca artikel ini sampai selesai.

Brongkos

Brongkos merupakan makanan khas Jogja
Sumber: Fimela

Brongkos adalah sejenis makanan daging dan kacang berkuah keluak yang sering ditemui di Jogja.

Meskipun makanan ini sering dikaitkan dengan Jogja, hidangan satu ini juga sering ditemukan dalam tradisi hidangan Jawa Tengah, dibeberapa kota juga memiliki Brongkos khas nya masing-masing seperti nasi brongkos Demak, Solo, Magelang, dan Temanggung.

Tampilan Brongkos sekilas mirip Rawon, Keduanya sama-sama menggunakan keluak, tetapi Brongkos memakai santan dan beragam rempah. Proses membuat brongkos terbilang cukup lama karena harus menunggu daging dan kacang beras empuk.

Bagi anda yang sangat tergila-gila dengan Brongkos, maka anda harus mampir ke warung legendaris satu ini yaitu Warung Brongkos Handayani yang letaknya berada di Alun-alun Kidul Yogyakarta di Jalan Gading No 2, Patehan, Kraton Yogyakarta.

Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1975 dan masih tetap eksis sampai saat ini. Brongkos Handayani disajikan dengan beberapa varian yaitu Brongkos Tahu, Brongkos Telur, Brongkos Kacang Tolo serta Brongkos Tetelan.

Yang paling populer adalah Brongkos Campur dengan isi tahu, telur, kacang tolo dan tetelan menjadi satu sehingga terciptalah sajian yang sangat lezat dan mengenyangkan. Brongkos campur ini dihargai Rp 37.000 per porsinya.

Bakpia

Kuliner satu ini sering dijadikan sebagai oleh-oleh
Sumber: TribunnewsWiki

Bakpia salah satu makanan khas Jogja yang sudah sangat populer, makanan sejenis kue ini memiliki kulit yang renyah dan memiliki berbagai jenis isian, dengan isian kacang hijau yang paling umum.

Tersedia berbagai rasa, mulai dari coklat, keju, dan kacang hijau. Isian kacang hijau menjadi varian yang paling tradisional dan terkenal. Bakpia bisa dinikmati sebagai camilan atau makanan penutup dan seringkali diberikan sebagai hadiah atau oleh-oleh.

Bakpia telah mendapatkan tempat sebagai makanan khas Yogyakarta karena berbagai macam proses yang tertaut di dalamnya. Makanan ini merupakan perpaduan antara cita rasa Tionghoa dengan lokal.

Yang awalnya menggunakan minyak babi bermetamorfosis menjadi kue bulat tanpa minyak babi dan bisa diterima oleh semua kalangan.

Kehadirannya pertama kali di Yogyakarta karena usaha untuk memberi “warna” lain dari jenis makanan kecil yang saat itu tidak banyak variasinya dan kebanyakan berupa makanan tradisional daerah atau roti yang diakulturasi dari Belanda.

Perpaduan tersebut menciptakan ruang, bahwa akulturasi dan toleransi antara orang Tionghoa dan Jawa tidak hanya terwujud dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam wujud makanan.

Resep bakpia awalnya dibawa oleh seorang Tionghoa yang berasal dari Wonogiri bernama Kwik Sun Kwok pada tahun 1940-an. Beliau menyewa tempat untuk usahanya milik Niti Gurnito di Kampung Suryowijayan, Mantrijeron Yogyakarta.

Setelah Ksik Sun Kwok pindah kampung di sebelah Barat Kampung Suryowijayan, Niti Gurnito melanjutkan usaha pembuatan dan penjualan bakpia di lokasi lahannya.

Dalam pengelolaan NIti Gurnito, usaha ini berkembang menjadi semakin besar dan menembus pasar hingga ke Prambanan, Sleman, dan Bantul.

Produksi bakpia yang dikelola oleh Niti Gurnito saat itu lebih dikenal dengan sebutan bakpia Tamansari atau  kemudian juga disebut sebagai Bakpia Niti Gurnito.

Rekomendasi Outlet Bakpia Jogja

1. Bakpia Kurnia Sari

Bakpia Kurnia Sari atau juga dikenal sebagai Bakpia Pathok Kurnia Sari, Bakpia Kurnia Sari sudah diperdagangkan sejak tahun 90-an. Toko ini memiliki 11 varian rasa dengan harga mulai dari Rp 52.000. 

Berikut Varian rasa dari Bakpia Kurnia Sari

  • Bakpia rasa kacang hijau
  • Bakpia rasa coklat
  • Bakpia rasa keju
  • Bakpia rasa susu
  • Bakpia rasa durian susu
  • Bakpia rasa green tea
  • Bakpia rasa kopi
  • Bakpia rasa kumbu hitam
  • Bakpia rasa mete coklat
  • Bakpia rasa tiramisu
  • Bakpia mix (keju, kacang hijau, coklat)

Alamat : Bakpia Kurnia Sari, Jl. Glagahsari No.91, Warungboto, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55164.

Jam buka : 09.00-20.30

2. Bakpia Tugu Jogja

Bakpia yang dijual ditoko ini cukup berbeda dengan bakpia lain nya, yaitu dari cara masak nya yang dikukus, bentuknya yang sedikit lebih besar, dan tekstur nya lebih empuk.

Toko ini memiliki 2 Varian bakpia yaitu original dan bakpia brownies. Sedangkan untuk pilihan rasanya, tersedia empat varian, dengan harga mulai dari Rp 33.000/box isi 10 pcs.

Berikut varian rasanya:

  • Cokelat
  • Kacang hijau
  • Kacang merah
  • Keju

Alamat ke-1: Bakpia Kukus Tugu Jogja – Toko Resmi Stasiun Tugu, Jl. Pringgokusuman, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55272.

Alamat ke-2: Bakpia tugu jogja Malioboro, Jalan Malioboro, Sosromenduran, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jam buka: 

  • 06.00-22.00
  • 10.00-22.00 (Store Tugu)

3. Bakpiaku

Bakpia yang termasuk pendatang baru ini juga bisa jadi pilihan untuk mencari oleh-oleh. memiliki packaging yang unik, dan memiliki 6 varian rasa.

Berikut varian rasanya:

  • Kacang hijau
  • Keju
  • Cokelat
  • Susu
  • Cappuccino
  • Matcha

Alamat : BAKPIAKU Kaliurang, Jl. Kaliurang, Kocoran, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Jam Buka : Buka Setiap hari Pukul 07.00-22.00 WIB

4. Bakpia Patuk 75

Bakpia 75 sudah ada sejak tahun 1948 dan awal mula berdirinya di daerah Pathuk, Yogyakarta. Bakpia Patuk 75 juga bisa disebut sebagai pelopor dan lebih dulu banyak dikenal orang.

Bakpia 75 memiliki 4 varian rasa dengan harga Rp 40.000.

Berikut varian rasanya:

  • Kacang hijau
  • Keju
  • Cokelat 
  • Green tea

Alamat : Bakpia Patuk 75 – Oleh oleh Jogja, Jalan AIP Jl. Karel Sasuit Tubun No.83, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55261

Jam Buka: 08.00-22.00 (buka setiap hari)

Sate Klatak

sate klatak merupakan makanan khas jogja
Sumber: IDN Times

Sate Klathak adalah salah satu kekayaan kuliner jogja, Sate Klatak terbuat dari daging kambing. yang membedakan sate satu ini dengan sate lainnya adalah bumbunya.

Sate Klathak tidak menggunakan bumbu kecap ataupun kacang melainkan hanya dibumbui menggunakan garam. Meskipun bumbunya yang sederhana, nyatanya Sate Klathak banyak digemari oleh pengunjung dan menjadikannya salah satu icon kuliner Yogyakarta.

Keistimewaan kuliner satu ini tidak hanya itu, cara penyajian juga cukup beda, tusuk sate yang biasa nya dari bambu diganti menggunakan jeruji sepeda.

Penggunaan jeruji ini dipercaya dapat menghantarkan panas dengan baik sehingga daging dapat matang dengan sempurna.

Mbah Ambyah merupakan seseorang yang mengenalkan Sate Klathak ke masyarakat Yogyakarta. Pada masa awal Mbah Ambyah memulai bisnis sate nya, Mbah Ambyah menjajakan dagangan nya tersebut dibawah pohon melinjo.

Asal muasal nama Sate Klatak masih belum diketahui secara jelas dari mana asalnya. Ada sebagian orang yang mempercayai nama tersebut berasal dari suara daging kambing yang dioleskan menggunakan garam saat proses pembakaran.

Ada juga yang percaya bahwa Klatak merupakan nama buah melinjo dimana Sate Klatak pertama kali dijual.

Saat ini untuk mencari tempat makan yang menjual Sate Klatak tidaklah sulit, tapi ada beberapa warung makan yang cukup fenomenal dan terkenal akan cita rasanya, Seperti:

  • Sate Klathak Pak Jede
  • Sate Klathak Pak Pong
  • Sate Klathak Pak Bari
  • Sate Klathak Pak Jupaini
  • Sate Klathak Pangestu

Mie Pentil

mie satu ini memiliki bahan dasar yang berbeda dari mie lainnya.
Sumber: IDN Times

Mie merupakan salah satu produk pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Mie bisa dijadikan sebagai pengganti karbohidrat yang biasanya didapatkan dari nasi.

Umumnya, mie terbuat dari tepung terigu, namun ada juga mie yang terbuat dari bahan lain, seperti tepung tapioka contohnya.

Mie Pentil atau Bakmi Pentil namanya, makanan ini berasal dari Kapanéwon Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Nama mie nya berasal dari nama penutup ban sepeda model lama yang berupa karet panjang yang disebut pentil, nama itu diambil karena bentuk mienya yang panjang dan kenyal seperti pentil tersebut.

Mie Pentil menggunakan tepung tapioka yang mula-mula diinjak-injak sebelum akhirnya masuk ke mesin giling untuk dibentuk menjadi Mie, dan setelah itu dicuci Mienya.

Mie pentil umumnya berwarna kuning, yang didapatkan dari campuran alami bumbu dapur yaitu kunyit. ada juga mie pentil yang terbuat tanpa campuran kunyit sehingga mie nya tidak memiliki warna kuning melainkan putih.

Didaerah asalnya Mie Pentil ini masih gampang untuk ditemui dibeberapa pasar tradisional, seperti Pasar Kotagede, Pasar Imogiri, serta Pasar Barongan.

Mayoritas pedagang Mie Pentil adalah warga Pundong, Bantul, Yogyakarta. Dan mie pentil yang dijual di pasar-pasar tradisional biasanya berupa mie goreng siap makan kapan saja.

Beberapa pedagang mie pentil membungkus mienya dengan daun jati. Daun jati ini memberikan tambahan aroma khas yang menambah kelezatan Mie Pentil.

Seperti mie-mie pada umumnya, Mie Pentil bisa disajikan dengan berbagai cara, mulai dari digoreng hingga di rebus. Dan di daerah  asalnya mie ini biasa disebut Miedes, yaitu Mie Pentil yang dimasak pedes.

Gudeg

Gudeg makanan khas jogja
Sumber: TIMES Indonesia

Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda dan dimasak dengan menggunakan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk memasak hidangan satu ini. Warna coklatnya didapat dari daun jati yang dimasak bersamaan.

Gudeg biasanya dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tempe, tahu, dan sambal goreng krecek.

Gudeg sangat populer di Jawa, Gudeg populer sebagai makanan rumahan maupun makanan jalanan.

Gudeg juga diproduksi secara industri sebagai makanan kaleng. Gudeg juga bisa ditemui di luar Indonesia, khususnya di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Ada beberapa jenis Gudeg yang dikenal saat ini yaitu jenis Gudeg kering dan Gudeg basah. Gudeg kering hanya memiliki sedikit santan sementara Gudeg basah mencakup lebih banyak susu kelapa atau santan.

Jenis-jenis Gudeg tersebut juga mempengaruhi rasa yang dimiliki oleh Gudeg. Meskipun biasanya manis, Gudeg kadang juga memiliki rasa yang pedas seperti yang terdapat pada wilayah Jawa Timur.

Awalnya Gudeg yang dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta jaman dahulu adalah Gudeg Basah. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan Gudeg untuk oleh-oleh yang semakin berkembang juga seirama dengan munculnya Gudeg kering.

Gudeg kering baru ditemukan sekitar enam dasawarsa yang lalu. Sifatnya yang kering membuat gudeg tersebut tahan lama.

Dan akhirnya Gudeg kering sering dibeli oleh para wisatawan untuk oleh-oleh. dan karena itu muncullah industri rumahan yang menyajikan oleh-oleh Gudeg khas Yogyakarta.

Itu lah dia 5 makanan khas Jogja yang harus anda coba saat berkunjung ke Daerah Istimewa tersebut.

You might also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *